Pada Selasa, 12 November 2024, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti menggelar Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Ekonomi dengan konsentrasi Akuntansi di Ruang Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Kampus A, Gedung Hendriawan Sie (S), Lantai 8. Dalam acara tersebut, Dr. Meidijati, S.E., M.E. dinyatakan lulus sebagai doktor dengan predikat “Sangat Memuaskan”, menjadi lulusan ke-883 dari program doktoral ini.

Disertasi yang berjudul “Pengaruh Fraud Hexagon Transformation Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan: Efek Moderasi Media Sosial Sebagai Saluran Informasi Whistleblowing System” mengkaji pengaruh stimulus, capability, collusion, opportunity, rationalisation, ego, lack of empathy, dan lack of spirituality, terhadap kecurangan laporan keuangan, dengan media sosial sebagai saluran informasi whistleblowing system sebagai variabel moderasi.

Sidang ini dipimpin oleh Ketua Sidang, Prof. Dr. Yolanda Masnita Siagian, MM., CIRR., CMA, CPMA (Asia), dengan promotor Prof. Dr. Etty Murwaningsari, Ak., MM., CA dan co-promotor Dr. Sekar Mayangsari, Ak., CA., CMA. Tim penguji terdiri dari Dr. Murtanto, Ak., M.Si., CA., CPIA., CCFA.; . Dr. Muhammad Nuryatno, Ak, MM, CA; Dr. Agus Bandiyono, S.E., M.Si., Ak; dan Dr. Anung Herlianto EC., S.E., Akt., CA., MBA.

Novelty Penelitian mengembangkan fraud hexagon (Vousinas, 2019) melalui penambahan variabel lack of empathy dan lack of spirituality sehubungan kelemahan dari variabel ego yang tidak mutlak berpengaruh terhadap kecurangan, tergantung pada kemampuan manusia untuk mengendalikan egonya tersebut (Lacan, 1999; Alwisol, 2009; dan Moore, 2017). Pengembangan fraud hexagon (Vousinas, 2019) menjadi fraud hexagon transformation terdiri atas 8 (delapan) variabel, yaitu: stimulus, capability, collusion, opportunity, rationalisation, ego, lack of empathy dan lack of spirituality.

Hasil penelitian membuktikan bahwa opportunity dan lack of empathy memiliki pengaruh negatif terhadap kecurangan laporan keuangan; serta lack of spirituality memiliki pengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan. Selanjutnya, media sosial sebagai saluran informasi whistleblowing system terbukti memperlemah pengaruh lack of spirituality terhadap kecurangan laporan keuangan; serta media sosial sebagai saluran informasi whistleblowing system terbukti memperkuat pengaruh opportunity dan lack of empathy terhadap kecurangan laporan keuangan.

Dengan pencapaian ini, Dr. Meidijati, S.E., M.E. diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam bidang akuntansi keberlanjutan dan membantu perusahaan-perusahaan dalam meningkatkan kinerja keberlanjutan mereka melalui strategi-strategi inovatif yang telah diusulkan dalam penelitiannya.